Jgn meLamun
apaLagi manyun
lbh baEk ntn kartun
yG bkin sEnyum
yG krm sms ini
emg pLg angguN
syg yG bc sms
Mukanya cuLun. Ha5.
Tempat nongkrongnya anak nongkrong
AgaR
sTiAp LaNgKaHq
sLaLu
MeNgEnAng
DiRiMu,,
BoLeHkAhQ
MeNgUkiR nMaMu
Di
"S A N D A L" Q???
DeNgAn bGiTu NmAmU
sLaLu mNyErTai LaNgKaHq..
Wkwkwk
5. Ntar, akan muncul halaman seperti ini:
7. Klo udah, klik Save.
8. Ntar akan muncul halaman baru seperti ini:
Sekalipun baru dipasarkan April mendatang, pihak PT Suzuki Indomobil Motor (SIM), selaku ATPM Suzuki mobil merasa yakin kalau Grand Vitara 2.4 mampu bersaing dengan kompetitornya, baik dari brand Amerika maupun Jepang yang sudah lebih dulu melenggang di pasar tanah air. Keyakinan SIM karena didukung keunggulan SUV baru mereka yang tidak dipunyai pesaingnya.
Kendati dari sisi eksterior, Grand Vitara 2.4L ini merupakan minor change dari model sebelumnya yang 2.0L. Sehingga tak ada perbedaan mencolok, meski tampilan gril dan bumper depan sudah lebih sporty. Perubahan lain, melipat kaca spion yang sudah dilengkapi sein, dilakukan secara elektronik.
Lampu utama menggunakan HID (high intensity discharge) projector yang dilengkapi fitur auto leveling dan auto headlamps. Jadi, posisi lampu akan mengatur secara otomatis ketika terjadi perubahan pada bodi (karena membawa penumpang atau beban). Trus, lampu akan menyala dengan sendirinya saat pencahayaan di luar mulai berkurang (sedikit gelap). Ini keunggulan dari Grand Vitara 2.4L yang tak dipunyai kompetitornya.
LEBIH IRIT DAN RIGIT
Untuk mesin, adanya peningkatan kapasitas dari 2.000 cc, secara logika, seharusnya dengan 2.400 cc pasti lebih boros. Ketika Kompas.com melakukan test drive dengan rute Yogyakarta-Salatiga-Semarang melewati kawasan wisata nasional Gunung Merapi, Jawa Tengah yang sarat tanjakan dan belokan, konsumsinya 11,8 km/liter.
Sementara ATPM mengklaim 12,6 km untuk transmisi manual, lebih jauh 3,6 km dibanding dapur pacu 2.000 cc untuk 1 liter (transmisi manual). Lebih iritnya mesin 2.400 cc 16V 4-inline ini, menurut Bebin Djuana didukung manajemen engine. ”Jadi, mesin ini memang dibikin untuk Grand Vitara 2.4. Di Jepangnya sendiri baru dilaunching sekitar 10 bulan yang lalu,” tegas Deputy GM Marketing 4W Brand II PT SIM itu.
Manajemen mesin yang dimaksud, menurut Bebin di antaranya program ECU (engine control unit) dan VVT (variable valve timing). Teknologi terakhir ini yang mengatur buka-tutup katup sesuai dengan kondisi kerja mesin. Dengan begitu, kerja mesin menjadi lebih efisien.
Yang menjadi tanda tanya, kenapa Vitara baru ini memakai mesin inline? Kok, bukannya V6 yang vibrasinya lebih halus dari mesin inline. Namun dari bobot, inline lebih ringan. Dan pertimbangan Grand Vitara pakai mesin inline, menurut Bebin untuk menekan biaya produksi. Untuk mengurangi getaran pada inline sudah dikasih balancer shaft.
Selain mesin, pada bagian kaki-kaki juga mendapat penyempurnaan. Paling nyata, pemakaian velg yang lebih besar dari R17 menjadi R18. Untuk sistem suspensi, ”Secara teknis, sistemnya tidak berubah. Hanya pada desain ulir (coil spring) dan sokbrekernya. Lalu, pada dudukan gardan belakang pakai braket hidraulis dan yang depan lebih diperkuat (reinforced). ”Sehingga mobil menjadi lebih rigit di tikungan,” bilang Bebin.
Masih dari kaki-kaki, untuk sistem penghenti laju, keempat roda sudah dilengkapi disc brake 4 ventilasi ditambah ABS, EDB dan BA.
Untuk interior hampir tak ada beda sama pendahulunya. Kecuali Multi Information Display (MID) menyatu dengan isntrumen indikator. Sementara jam yang sebelumnya berada di tengah dipindahkan ke head unit.
BARANGKALI Anda agak bingung melihat modifikasi motor ini. Apa aliran yang dianut? Jika dilirik dari depan berjarak lima meter, identitas motor itu Enggak jelas. Tinggal mesin yang bisa mencirikan merek dan jenis motor, itupun jika dilihat dari dekat.
Supaya enggak penasaran, basis motor itu adalah Suzuki Satria R120 2002 milik Amos Leonardo Saragih dari rumah modifikasi Amos Leonardo Design Yogyakarta. Ia memberi tema karyanya itu motor futuristik atau masa depan.
"Aku sengaja menyuguhkan konsep berbeda. Kemudinya menggunakan sistem kerja gear yang bergerak dengan didorong maju mundur, kemudian diteruskan kabel kopling mobil sebagai penggerak roda depan," kata Amos.
Jika hendak membelok ke kiri, setang kanan diturunkan, maka gir kecil yang dipasang pada pangkal setang akan berputar dan mendorong gir besar. Karena mendapat dorongan, gir besar berputar berlawanan arah dengan gir pendorong (setang kiri). Secara spontan akan memberikan dorongan balik pada gir kecil di pangkal setang kanan.
Konsep ini, menurut Amos, akan disempurnakan lantaran masih banyak kekurangan. Bahan setang dinilai kurang besar dan kurang lebar. Perputaran gir di bagian ini juga kurang empuk. "Awalnya dibikin setang model tunggangan Batman. Karena waktunya mepet (mau ikut kontes modif Suzuki), jadinya ya kayak gini," katanya.
Selain bodi, kerangka juga mengalami perubahan dengan menggunakan pipa berdiameter 1 inci, termasuk kaki-kaki depan maupun belakang. Sementara sistem lengan ayun mengaplikasi model tunggal dan belakang ala ori-arm. Baik bentuk dan desainnya merupakan karya sendiri. Hanya, bentuk tangki dan bodi yang besar serta tebal tidak serasi dengan model suspensi depan.
Sesuai pengakuan Amos, Suzuki Satrianya masih belum sempurna dan akan dikembangkan lagi.
Tenaga standar Suzuki Skywave, yang 9,6 dk pada 8.000 rpm, cukup besar dibandingkan kompetitornya. Namun buat Aldhie yang maniak kecepatan, power segitu dirasa kurang. Dari hasil oprekan, tenaga melonjak hampir dua kali lipat dari standarnya, yakni 16,01 dk yang didapat pada 4.137 rpm.
Kok, bisa sebesar itu lonjakan tenaganya? “Saya tidak hanya melakukan bore up, tapi langkah (stroke) juga naik,” bocor anggota Spinner Community itu. Lantas, komponen apa yang dipakainya?
Untuk piston dipakai produk Malaysia dengan diameter 60 mm. Mulanya, Aldhie sempat bingung piston ini untuk motor apa? Sebab, enggak ada motor standar Suzuki yang ukurannya segitu. “Tapi di Malaysia, saya menemukan aftermarket-nya,” lanjutnya.
Karena komponen itu langka, maka ayah satu anak ini segera menyetok beberapa unit. Enaknya, piston itu punya lubang pin 14 mm sehingga sangat cocok dengan Suzuki, terutama bebek dan skubek. Lebih simpel lantaran bisa masuk pada setang piston standar Skywave 125.
Mengenai langkah piston, rombakannya agak esktrem. Ukuran standar yang 55,2 mm diubah menjadi 65,2 mm. Tindakan yang cukup berani. “Tekniknya, ganti pen stroke 1,5 mm. Kemudian posisi pen masih digeser lagi 3,5 mm sehingga totalnya menjadi 5 mm. Tinggal dikalikan 2 karena atas-bawah yang artinya jadi 10 mm,” papar Aldhie yang baru buka bengkel bernama Bike Rider Shop.
Untuk menggeser lubang pen, Aldhie membawanya ke tukang bubut handal. “Kalau enggak center bisa melintir,” wantinya. Dengan ubahan ini, otomatis kapasitas mesin naik jadi 185 cc. Nih, rumus volume silinder (3,14 x 6,0² x 6,52)/2 = 184,2 cc (dibulatkan jadi 185 cc).
Dari data Dyno dan sesuai ucapan Aldhie, ketika motor dijajal, akselerasi terasa begitu cepat. Dalam tarikan awal, tanpa terasa spidometer sudah mencapai angka 80 km/jam.
Bagi yang doyan ganti CDI di Skywave 125, boleh coba trik yang ditawarkan Aldhie. Ia memindahkannya ke dalam boks bagasi di bawah jok. “Pasalnya, kalau masih posisi standar, ribet masangnya sebab harus buka banyak cover bodi,” cerita pria berkulit putih ini. Untuk itu, dia hanya melakukan tarik kabel saja dan sekarang jadi gampang proses penggantian CDI-nya.
Gril & Bumper. Perubahan yang dilakukan pada setiap varian Yaris Groovy 2009, yang terdiri dari tipe J (standar), E (sedang) dan S (sport) atau paling mewah berbeda-beda. Di depan, bagian yang sama dari ketiga varian adalah bentuk gril dan bumper.
Perbedaan tampak pada spoiler antara tipe S dengan E dan J. Tipe S dilengkapi spoiler (bibir) di bawah bumper bagian tengah, sedangkan tipe Edan J, tidak ada.
Di bawah lampu kabut, ditambahkan aero mudguard untuk seluruh tipe. Namun bentuk untuk tipe S dengan E dan J berbeda. Perbedaan lain, pada tipe S dilengkapi dengan lampu kabut plus covergarnish. Sedangkan J dan E tanpa lampu kabut. yang diberi
Gril tampil dengan struktur sarang lebah. Sedangkan bumper di bawahnya, berupa garis harisontal. Kombinasi antara gril baru dan bumper ini, membuat penampilan Yaris lebih dinamis dibanding versi sebelumnya.
Untuk lampu depan, perubahan sangat kecil. Sekilas, tak bisa dibedakan antara versi lama dengan baru. Menurut Toyota yang berbeda adalah ukuran permukaan lampu.
Lampu belakang sedikit mengalami perubahan sedikit desain kendati bentuk dasarnya sama. Lensa kuning untuk lampu sinyal dibuat lebih tegas. Untuk lampu stop, digunakan LED multireflektor.
Pelek alloy yang digunakan sekarang ini, menggunakan model 8 palang (sebelumnya 5). Perubahan lain disesuaikan dengan variannya. Untuk S, kaca spion luar dilengkapi dengan lampun sein yang makin tren sekarang ini.
Juga dilakukan perubahan warna dan corak pada jok dan trim interior. Tambahan lain, sesuai dengan target pemakainya, yang mereka kalangan muda, disediakan interface untuk menghubungkan iPod ke audio pada mobil.
Menarik juga, mesin ini menurut Toyota bisa menggunakan bahan bakar etanol E20 atau bensin dengan kadar campuran etanol 20%.
Juga dijelaskan pula, perubahan pada Yaris, terutama aksesorinya merupakan hasil rancangan tim desainer Toyota plus pemenang lomba desain Toyota tahun lalu. Menurut Johnny Darmawan, meski Yaris tidak dibuat di Indonesia, namun desain aksesori terpaksa dibuat di Indonesia.
“Ternyata di kawasan Asean, selera orang Indonesia paling tinggi,” katanya. Karena itulah aksesori New Yaris ini juga dipasarkan ke negara-ngara Asean.
Khusus untuk tipe S adalagi tambahan yang membuatnya makin menyenangkan dan gaya, yaitu smart entry atau keyless untuk transmisi otomatik. Dan tentu saja, pemilik Yaris paling wah ini makin gaya, karena untuk menghidupkan dan mematikan mesin dapa dilakukan dengan tombol.
Item | |
Panjang x Lebar x Tinggi (mm) | 3.750 x 1.695 x 1.520 |
Jarak sumbu roda (mm) | 2.460 |
Tipe | 4 silinder, segaris, 16 katup, DOHC, VVT-i |
Kapasitas | 1.497 cc |
Diameter x langkah | 75,0 x 84,7 mm |
Daya maks. | 109PS @6.000 rpm |
Torsi maks. | 14,4 kg-m @4.200 rpm |
Perbedaan fitur pada Yaris berdasarkan tipe
Tipe | |||
J (standar) | E (sedang) | S (mewah) | |
Transmisi | Manual 5 kecepatan | ||
Automatik 4 kecepatan, Super ECT | |||
Sistem rem: Depan | Cakram | Cakram berventilasi, ABS, EBD, BA | |
Belakang | Teromol | Teromol ABS, EBD, BA | Cakram, ABS, EBD, BA |
Ban | 185/60R15 | ||
Dual airbag | - | Ada | Ada |
Keyless | - | - | Ada |
Penggunaan burung hantu sebagai musuh alami merupakan satu alternatif penanggulangan hama tikus di perkebunan kelapa sawit yang sangat efektif dan efisien. Biaya pengendalian serangan tikus dengan burung hantu hanya berkisar 50% dibandingkan penanggulangan tikus secara kimiawi.