Selasa

Aman Berkendara Saat Hujan

HUJAN yang mengguyur Jakarta dan sekitarnya akhir-akhir ini pasti menimbulkan kesulitan tersendiri bagi Anda yang mengendarai mobil. Selain kemacetan bertambah, kondisi jalan yang licin bahkan banjir siap menghadang. Untuk itu ada beberapa kiat yang musti diperhatikan.

Menurut Bintarto, dari Jakarta Safety Riding Consultant Sebenarnya ada dua aspek penting yang musti diperhatikan ketika berkendara di musim hujan, yaitu kendaraan itu sendiri serta faktor manusianya.

Periksa seluruh aspek dari bagian kendaraan Anda. Mulai dari kondisi ban. Periksa alurnya, apakah masih sesuai standar keamanan. "Minimal ketebalannya mencapai 1,6mm," ujar Bintarto.

Selanjutnya periksa tekanan angin. Pastikan tekanan angin sesuai standar pada manual book. Jangan direndahkan atau dinaikkan. Karena hal itu justru bisa menghilangkan traksi ban pada permukaan aspal. Lakukanlah pemeriksaan tekanan angin saat mobil belum dijalankan, misalnya pagi hari.

Periksa karet wiper mobil. Bila sudah aus atau karetnya menipis, segeralah diganti. Biasanya umur karet wiper berkisar antara 6-8 bulan.

Pastikan mesin mobil dalam keadaan prima. Bila terasa ada gejala tidak enak saat dikemudikan, segeralah bawa ke bengkel. Karena jika sampai terjadi mogok saat melintas di jalan yang hujan, tentu amat merepotkan.

Pada beberapa mobil keluaran terbaru, sudah dilengkapi lampu kabut (fog lamp). Gunakanlah ketika hujan turun. Bila dirasa kurang karena terjadi kabut, gunakan lampu hazard. Agar pengendara lain baik di belakang maupun didepan mengetahui keberadaan mobil.

Saat Berkendara

Empat sikap yang musti ada pada setiap orang yang berkendara, yaitu: ear, aware, attitude, dan anticipated. Yaitu kemauan dan kemampuan untuk mendengar setiap signal yang muncul disekitar, kesadaran bahwa dirinya sedang mengendarai kendaraan, sikap dia saat berkendara dan menghadapi kendaraan lain serta antisipasi dalam menghadapi apapun yang terjadi saat berkendara.

Ketika hujan mulai turun, perhatikan jarak pandang dengan kendaraan di depan. Minimal 3detik dari mobil di depan. Mengemudilah dengan stabil, jangan menghentak gas apalagi ngebut.

Bila kondisi jalan mulai banjir, perlambat laju kendaraan. Kalau tinggi air masih kurang dari 30cm, masih diizinkan untuk melintas. Tapi jika sudah lebih, sebaiknya jangan dipaksakan, karena khawatir air akan masuk ke mesin dan interior mobil. Pertahankan laju kendaraan, turunkan menjadi gigi 2 atau bahkan 1. Untuk mobil matik, atur pada posisi L (low) dan pertahankan antara 1.500-1.800rpm.

Jangan berhenti di tengah-tengah banjir. Jika ternyata macet, sebaiknya urungkan niat untuk menerjang banjir. Sebab mesin bisa terkena air yang masuk melalui lubang saluran knalpot pada waktu mobil berhenti.

0 komentar:

Posting Komentar

Untuk tanya-tanya bisa langsung coment di bawah yah gals